KOTA METRO,(FI) – Kondisi infrastruktur jalan yang memprihatinkan di Kota Metro kembali menelan korban jiwa. Seorang warga Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Metro Utara, menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami kecelakaan tunggal akibat jalan rusak dan berlubang di Jalan WR Supratman.
Peristiwa nahas ini terjadi pada Kamis, 24 April 2025, dini hari, dan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga serta sorotan tajam terhadap kondisi jalan di wilayah tersebut.
Korban diketahui bernama Lestari (56). Berdasarkan informasi yang dihimpun, almarhum sedang dalam perjalanan untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) di kawasan 23 Polos. Namun, saat melintas di Jalan WR Supratman, tepatnya di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Metro Utara, motor yang dikendarainya diduga kuat terperosok ke dalam lubang jalan yang menganga.
Suasana duka tampak menyelimuti kediaman almarhum di Lingkungan IX, RT/RW 034/009, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Metro Utara. Dinda (24), putri kandung almarhum, dengan mata berkaca-kaca menceritakan detik-detik sebelum kejadian tragis itu.
“Jadi Almarhum ini beraktivitas seperti biasanya. Beliau pergi untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) di 23 Polos. Posisi beliau sudah mau arah balik pulang ke rumah. Saya dapat informasi bahwa bapak saya mengalami kecelakaan tunggal akibat jalan berlubang di Jalan WR. Supratman,” ungkap Dinda kepada awak media di kediamannya pada Minggu (27/4/2025).
Lebih lanjut, Dinda menjelaskan kronologi kejadian yang ia ketahui. “Jadi bapak saya ini motornya kejungkel (terbalik) ke depan karena akibat lubang jalan. Lalu, masuk ke dalam drainase, kemudian kepalanya terbentur semen. Akhirnya, beliau tidak sadarkan diri saat kecelakaan dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Ahmad Yani,” jelasnya dengan nada sedih.
Upaya penyelamatan sempat dilakukan di rumah sakit. Namun, luka yang diderita almarhum ternyata sangat parah. “Setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit. Hasil rontgen scan menunjukkan ternyata bapak saya mengalami pecah pembuluh darahnya di bagian kepalanya,” tutur Dinda.
“Karena terjadi penyumbatan pembuluh darah, dan tidak sadarkan diri, akhirnya kami memutuskan untuk dilakukan tindakan operasi. Jadi setelah dua hari di ruang ICU, bapak saya nyawanya tidak tertolong. Akhirnya bapak saya meninggal dunia kemarin Sabtu, 26 April 2025 pukul 12.00 WIB,” tambahnya dengan suara lirih.
Kini, keluarga yang ditinggalkan hanya bisa berharap agar tragedi yang menimpa orang tercinta mereka menjadi pelajaran berharga. Dinda dengan tegas meminta perhatian dan tindakan nyata dari Pemerintah Kota Metro untuk segera memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak.
“Kami berharap jalan yang mengalami kerusakan segera untuk dilakukan diperbaiki. Karena kami tidak mau terjadi korban lagi, cukup orang tua saya yang jadi korbannya,” pungkasnya dengan nada penuh harap.
Kecelakaan ini menambah daftar panjang keluhan masyarakat Kota Metro terkait kondisi jalan yang buruk dan membahayakan. Pemerintah setempat diharapkan dapat segera mengambil langkah konkret untuk mencegah terulangnya kejadian serupa dan memastikan keselamatan seluruh pengguna jalan.
(Glenk as)