PangkalanKuras(FI) – Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Pelalawan menggelar kegiatan Tunjuk Ajar Melayu Riau kepada siswa dan siswi di Negeri Seiya Sekata.
Program kegiatan Tunjuk Ajar Melayu Riau ini sudah terlaksana di tiga kecamatan diantaranya Kecamatan Pangkalan Kuras, Kecamatan Langgam dan Kecamatan Kuala Kampar.
Pertama dilaksana di Kecamatan Langgam tepatnya di Desa Segati dengan narasumber Datuk seri Abd. Wahid, Datuk Seri Herman Masakar, Datuk Syamsi dan Datuk DR. Grifin adi putra dan Datin Sulastri dengan peserta dari kalangan siswa dan guru serta anak kemanakan dengan jumlah peserta lebih kurang 100 orang.
Kedua acara dilanjutkan di Kecamatan Kuala Kampar juga dihadiri lebih kurang 100 peserta yang terdiri dari guru dan siswa. Dan terakhir di Kecamatan Pangkalan Kuras di ikuti sebanyak 100 oramg peserta.
Dalam kegiatan narasumber menyampaikan materi mulai dari Etika adap, Sopan santun,Fungsi pemangku adat, Bagito petalangan dan Adat nikah kawin, Cara berpakain pakai melayu, Sastra, Lisan tradisi, Tentang bahaya narkoba maupun Adat nikah kawin pesisir.
Pada kesempatan itu, Ketua LAMR Pelalawan Datuk Seri Herman Maskar S. Pd, M. Si mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan program LAMR Kabupaten Pelalawan tahun 2024, Kamis (30/5/2024).
Dijelaskan Datuk Seri Herman Maskar, kegiatan sudah terlaksana dibeberapa kecamatan diantaranya Kecamatan Pangakalan Kuras, Kuala Kampar dan terakhir di Kecamatan Langgam.
“Alhamdulillah, kegiatan ini sangat disambut baik oleh masyarakat Pelalawan, bahkan setiap kegiatan paling sedikit diikuti 100 orang peserta yang terdiri dari siswa dan siswi SMA sederajat. Selain itu, kegiatan ini kita laksanakan karena kegelisahan kita melihat anak-anak kita sekarang, sepertinya banyak yang sudah melupakan adat dan adab. Ya, adab kepada orang tua, adab kepada para guru dan lainnya,” kata Datu Seri Herman Maskar.
Lebih lanjut, Datuk Seri Herman Maskar berharap, nilai-nilai adat budaya yang disampaikan para narasumber sejatinya diamalkan oleh peserta dalam keseharian nantinya.
“Kita berharap para peserta dapat memahami materi yang diberikan dan bisa mengamalkan nya, apalagi ini untuk kebaikan mereka juga,” terang Datuk Seri Herman Maskar.
Ditambah Datuk Seri Herman Maskar menjelaskan bahwa tunjuk ajar ini merupakan kekayaan intelektual Melayu yang perlu dilestari karena telah memberikan sumbangan besar dalam perjalanan panjang Peradaban Melayu.
Pasalnya, kata Datuk Seri Herman Maskar menyebutkan bahwa Kepiawaian para bijak bestari yang terdiri dari para pemangku adat, tokoh agama, para pencerita seumpama tukang nyanyi panjang dan guru bangsa Melayu lainnya telah melahirkan berbagai tunjuk ajar Melayu, baik dalam bentuk petatah-petitih, bidal, syair, pantun, gurindam, talibun, seloka dan lain sebagainya.
“Kehadiran karya sastra penuh makna itu telah menjadi satu proses belajar mengajar para ‘guru bangsa’ tersebut dalam melahirkan anak-anak Melayu yang beradab,” ujar Datuk Seri Herman Maskar.
Sementara itu, salah satu peserta dari kalangan pelajar mengikuti Tunjuk Ajar Melayu, Rinbi menyampaikan rasa terimakasih atas kegiatan tersebut.
Dia juga menuturkan bahwa banyak manfaat yang di peroleh dari kegiatan yang dilaksanakan LAMR Pelalawan yang disampaikan para narasumber yang amat bermanfaat bagi dirinya dan kawan-kawan sehingga diantaranya para pelajar dapat mengerti tentang adat istiadat melayu.
“Ya, kami itu banyak tau tentang tata cara menggunakan pakaian melayu, cara bergaul dengan orang tua atau teman, adat menikah dan yang paling menarik yaitu penjelasan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar dan remaja,” tungkasnya. ***