SIAK,fokusinvestigasi.com – Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Siak melakukan pengerjaan pengaspalan jalan yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, dengan biaya Rp. 6.669.389.100,00 (Enam milyar enam ratus enam puluh sembilan juta tiga ratus delapan puluh sembilan ribu sseratus rupiah), Pelaksana PT Mekar Abadi Mandiri, dan konsultan pengawas CV. Total Design Engineering tahun anggaran 2023, menjadi perbincangan masyarakat Kampung Maredan Barat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak,Rabu (27/12/2023).
Anehnya, ada beberapa jalan yang selalu diajukan oleh masyarakat Maredan Barat dalam Musrembang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) yakni Jalan dari simpang cewek menuju Okura dan Jl Maredan Barat Menuju Kampung Madura yang ramai penduduk dan sudah sekian lama rusak parah dan juga sebagai jalan yang wajib dilalui oleh masyarakat untuk bekerja, sama sekali tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Siak.
Salah seorang warga Kampung Maredan Barat yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada awak media FokusInvestigasi.com bahwa dirinya sangat mengesalkan pihak Pemerintah, karena sudah 19 tahun tinggal di Jl Simpang Cewek, belum pernah sama sekali di bangun.
“Sudah 19 tahun kami tinggal disini belum pernah jalan ini dibangun, boro boro di aspal, penimbunan jalan saja kami sendiri yang melakukan,” Ucapnya.
“Kami meminta kepada Pemerintah agar Jalan kami ini bisa diperbaiki, karena saat musim panas ketika mobil melintas, abunya masuk kerumah dan ketika musim hujan jalan itu sudah seperti kolam, padahal dari dulu kami sudah terus dijanjikan bahwa jalan ini akan segera dibangun, tapi sampai saat ini belum ada tanda tandanya,” katanya sambil menjelaskan.
Ditempat terpisah, salah seorang Kadus (Kepala Dusun) Kampung Maredan Barat juga mengatakan hal yang senada bahwa dirinya mempertanyakan keputusan Pemerintah kenapa lebih memilih membangun jalan buntu dari pada jalan yang ramai penduduk.
“Jalan dari Kampung maredan Barat menuju Kampung Madura ini sudah lebih dahulu diusulkan agar segera dibangun, tetapi bisa bisanya jalan yang baru seumur jangung yang lebih dahulu di aspal, padahal jalan menuju kampung Madura dan jalan menuju kampung Okura ini sangat dibutuhkan oleh mastarakat, selain disitu lebih banyak penduduknya tapi juga jalan untuk kami mencari nafkah untuk berkebun dan berladang, juga untuk anak anak bersekolah,” ucap pak Kadus.
“Jalan menuju Ponpes UMMUL QURO itu setau saya tidak pernah diusulkan dalam kegiatan Musrembang, dan yang menjadi Skala Prioritas utama itu adalah jalang menuju Okura dan jalan menuju Kampung Madura, dan kami dari dulu sudah selalu dijanjikan oleh Pak Syamsuar ketika masih menjabat sebagai Bupati Siak, dan kami sangat kecewa akan keputusan bahwa jalan menuju Ummul Quro tersebut lebih dulu dibangun ketimbang jalan yang sudah lama kami idam idamkan, apalagi kita sama sama melihat, bahwa jalan yang baru dibangun tersebut menghabiskan anggaran 6 M lebih,” sambungnya sambil mengakhiri. (Muliya)